Minggu, 04 Mei 2025

UBIQUITOUS COMPUTING

UBIQUITOUS COMPUTING 



Komputasi yang menyebar, juga disebut komputasi di mana-mana, adalah tren yang berkembang untuk menyematkan kemampuan komputasi (umumnya dalam bentuk mikroprosesor) ke dalam objek sehari-hari untuk membuatnya berkomunikasi secara efektif dan melakukan tugas-tugas yang berguna dengan cara yang meminimalkan kebutuhan pengguna akhir untuk berinteraksi dengan komputer sebagai komputer. Perangkat komputasi yang meresap terhubung ke jaringan dan selalu tersedia.

 

Tidak seperti komputasi desktop, komputasi yang meresap dapat terjadi dengan perangkat apa pun, kapan saja, di mana saja dan dalam format data apa pun di jaringan apa pun dan dapat menyerahkan tugas dari satu komputer ke komputer lain sebagai, misalnya, pengguna berpindah dari mobilnya ke kantornya. Perangkat komputasi yang meresap telah berevolusi untuk mencakup:

  • Laptop;
  • Tablet;
  • dan sensor (misalnya, pada manajemen armada dan komponen pipa, sistem pencahayaan, peralatan).

Sering dianggap sebagai penerus komputasi seluler, komputasi di mana-mana umumnya melibatkan komunikasi nirkabel dan teknologi jaringan, perangkat seluler, sistem tertanam, komputer yang dapat dikenakan, tag ID frekuensi radio (RFID), middleware dan agen perangkat lunak. Kemampuan internet, pengenalan suara, dan kecerdasan buatan (AI) sering juga disertakan.


SEJARAH

Konsep dasar mengenai ubiquitous computing pertama sekali diperkenalkan oleh Gordon Moore pada tahun1965. Moore mengamati bahwa jumlah transistor pada sebuah sirkuit meningkat dua kali lipat setiap tahunnya. Pengamatan ini kemudian melahirkan Moore’s Law Electronics yang menyakan “The future of Integrated Electronics is the future of electronics itself. The advantages of integration will bring about a proliferation of electronics, pushing this science into many areas. Integrated circuits will lead to such wonder as home computer-or at least terminal connected to a central computer-automatic control for automobiles, personal portable communications equipment”. Moore mengemukakan bahwa di masa depan seluruh alat elektronik akan saling terhubung dan dikontrol pada sebuah komputer secara otomatis. Sementara itu istilah ubiquitous computing sendiri pertama sekali diperkenalkan oleh Mark Weiser pada tahun 1988 di XEROX PARC ketika menjabat sebagai direktur Computer Science Laboratory (CSL).

 

Weiser berpendapat bahwa di masa depan teknologi komputer akan kita temui ditanamkan (embedded) pada setiap perangkat yang kita gunakan sehari-hari, dimana perangkat tersebut akan mendukung aktifitas harian kita, dan relevan dengan aktifitas harian kita masing-masing, mengelola rumah kita. Weiser menyebutkan “The most profound technologies are those that disappear. They weave themselves into the fabric of everyday life until they indistinguishable from it”. Menurut Weiser, ubiquitous computing adalah the next generation computing environment dimana penggunanya secara terus menerus berinteraksi dengan jaringan wireless komputer, computing ada di seluruh aktifitas manusia dan invisible kepada penggunanya. Ada tiga key points menurut Wiser, yaitu: (1) Contrasting virtual reality yakni menanamkan (embedded) komputer ke dalam real world, bukan real world kedalam komputer; (2) Challenging the Personal Computing paradigm yakni terlalu berfokus pada mesin dibandingkan task yang harus diselesaikan; (3) New Era of Computing yakni komputer ada di setiap aktifitas kehidupan kita. 

PENGERTIAN

 apa itu sebenarnya yang dimaksud dengan ubiquitous computing ini?

Komputasi di mana -mana yaitu paradigma di mana pemrosesan informasi terkait dengan setiap aktivitas atau objek seperti yang ditemui.Ini melibatkan menghubungkan perangkat elektronik, termasuk menanamkan mikroprosesor untuk mengkomunikasikan informasi.Perangkat yang menggunakan komputasi di mana -mana memiliki ketersediaan konstan dan terhubung sepenuhnya.Komputasi di mana -mana berfokus pada pembelajaran dengan menghapus kompleksitas komputasi dan meningkatkan efisiensi saat menggunakan komputasi untuk aktivitas sehari -hari yang berbeda.Komputasi yang ada di mana -mana juga dikenal sebagai komputasi yang meresap, setiap alat dan kecerdasan sekitar.

 CONTOH PENERAPAN

SMART HOME

Hara Elite Home. Enjoy your living in a smart home! - P. Harakis Ltd

Rumah pintar menggunakan teknologi sensor dan otomatisasi untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi. Contohnya, lampu yang menyala otomatis saat mendeteksi kehadiran seseorang, atau sistem keamanan yang dapat dikontrol melalui smartphone.

Smart Traffic System (Sistem Lalu Lintas Pintar)

Manfaat AI dalam membantu mengetahui titik-titik kemacetan dalam ...

Sistem ini menggunakan sensor dan algoritma untuk mengatur lampu lalu lintas berdasarkan kepadatan kendaraan, mengurangi kemacetan, dan meningkatkan efisiensi transportasi.

Cashless Payment (Pembayaran Nontunai)

Kelebihan Pembayaran Tanpa Tunai (Cashless Payment)

Teknologi seperti NFC memungkinkan pembayaran dengan hanya mendekatkan kartu atau smartphone ke mesin pembaca, mempercepat transaksi dan mengurangi kebutuhan akan uang tunai.

 

 


SUMBER:

Continue reading UBIQUITOUS COMPUTING